Analisa
Bentuk Musik
Lagu: Indonesia Pusaka Ciptaan: WR.
Supratman
Oleh:Dita
Lagu
Indonesia pusaka adalah salah satu lagu nasional yang tidak dikenakan sejak
kecil, lagu tersebut sering kita temuikan pada saat upacara nasional ataupun
kegiatan yang sifatnya kenegaraan serta pendidikan. Lagu Indonesia pusa telah
diaransement oleh ismail marzuki dan dan dikenal sangat berkesan perjuangan.
Lagu tersebut sangat populer pada seluruh masyarakat Indonesia dimana lagu
tersebut banyak dikenal dan dapat dikatakan seluruh Indonesia mengenalinya.
Lagu
Indonesia pusaka dianggap populer sehingga saat ini penulis menjadikan sebagai
objec dalam pengaplikasian ilmu yaitu ilmu bentuk analisa musik. Analisis dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1998: 37), adalah penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antara bagian
untuk memperoleh pengertian
yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan[1]. Menurut
Chaplin (2000 : 25),
analisis ialah proses mengurangi kekompleksan suatu gejala rumit sampai pada
pembahasan bagian-bagian paling
elementer atau bagian-bagian paling
sederhana[2].
Menurut The Norton/Grove Concise
Encyclopedia of Music Revised
and Enlarged, analisis
adalah bagian dari
belajar musik yang diambil
dari bagian musik
itu sendiri[3]. Ini
biasanya meliputi pemecahan dari
sebuah susunan musik kedalam elemen-elemen unsur pokok yang relatif sederhana,
dan peranan-peranan penelitian pada
elemen-elemen tersebut dalam susunannya terdapat banyak perbedaan tipe-tipe dan
metode-metode analisa, termasuk susunan pokok (Schenker), dari tema, dari
bentuk (Tovey), dari bagian
susunan (Riemann) dan dari informasi teori.
Menurut
Safrina (2003 : 2), musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu
atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu
dan ekspresi. Banoe (2003 : 288) mengatakan bahwa musik adalah cabang seni yang
membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti
dan dipahami manusia”.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 676),”musik
merupakan nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama,
lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat
menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Dengan beberpa anggapan yang dikutip
dari beberapa ilmuan yang dianggap berpengalaman dalam menganalisa bentuk musik
serta memahami musik atau lagu yang dijadikan sebagai kerangka berfikir atau
dijadikan sebagai landasan untuk menganalisi bentuk lagu Indonesia pusaka.
Meski lagu yang dimaksudkan oleh beberapa pakar diatas itu tidak sama, karena
lagu yang dijadikan objek saat ini merupakan lagu sederhana namun penulis
menganggap tidak menjadi permasalahn karena setiap lagu yang pasti mempunyai
unsur-unsur seperti yang telah disebutkan diatas.
Sebelum
mengetahui bentuk musik sebaiknya perlu mengetahui apa-apa saja yang terdapat
dalam musik. Jika mengenai bagian-bagian dalam musik maka terlebi dahulu kita
mengetahui struktur atau bagain yang terdapat dalam suatu komposisi musik. Ada
beberapa struktur yang musik yang terdapat dalam musik barat ataupun sebagian
musik timur (etnis) yaitu: melodi, ritme, harmoni, dan dinamik.
Melodi adalah
susunan rangkaian nada (bunyi
dengan rangkaian teratur) yang terdengar berurutan
serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan
perasaan (Jamalus, 1998 :16). Melodi adalah naik turunnya harga nada yang
seyogyanya dilihat sebagai gagasan inti musikal, yang
sah menjadi musik
bila ditunjang
dengan gagasan yang memadukanya dalam
suatu kerja sama dengan
irama, tempo, bentuk dan lain
-lain
(Ensiklopedi musik, 1992: 28). Dari pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa melodi adalah suatu rangkaian nada yang terbentuk dari perubahan-perubahan harga
nada dalam kaitannya dengan irama, tempo, bentuk dan
sebagainya.
Ritme adalah
rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi
unsur dasar dari musik.
Irama terbentuk dari
sekelompok bunyi dan
diam panjang pendeknya dalam
waktu yang bermaca-macam, membentuk pola irama
dan bergerak menurut
pulsa dalam setiap
ayunan birama (Jamalus, 1998:
7).
Harmoni adalah
cabang ilmu pengetahuan
musik yang membahas dan membicarakan perihal keindahan
komposisi musik (Banoe, 2003: 180). Dan
Dinamik adalah keras lembutnya dalam cara memainkan musik, dinyatakan dengan
berbagai istilah seperti: p (piano), f (forte),mp (mezzopiano), mf
(mezzoforte), cresc (crescendo), dan sebagainya (Banoe, 2003: 116). Hal-hal
diatas tentu terdapat pada setiap lagu meskipun tidak semuanya unsur tersebut,
melainkan beberapa unsur yang disebutkan. Namun pada dasarnya semua lagu mempunyai
unsur–unsur diadalamnya termasuk lagu Indonesia pusaka yang dijadikan objek
saat ini. Selain itu juga masih terdapat beberapa unsur yang lebih detail dari
unsur-unsur yang yang disebutkan diatas yaitu: motif, tema, frase,
Motif adalah bagian terkecil dari suatu
kalimat lagu, baik berupa kata, suku kata ataau anak
kalimat yang dapat dikembangkan
(Banoe,2003 : 283). Motif yang terdapat pada lagu indenesia pusaka
penggalan birama diatas
merupakan salah satu contoh motif yang terdapat pada kalimat melodi pertama
dalam lagu Indonesia pusaka. Beberapa motif tersebut yang dipadukan hingga
menjadi sebuah kalimat melodi, dapat dilihat kalimat pertama yang terdapat pada
lagu Indonesia pusaka.
Lagu
Indonesia pusaka menggunakan melodi Tanya jawab. Dapat dilihat contoh penggalan
kalimat diatas yang terdapat pada birama pertama sampai dengan birama ketinga
merupakan kalimat Tanya dan birama empat dengan birama lima sebagai kalimat
jawab.
Lagu
Indonesia pusaka menggunakan tangga nada diatonis barat dimainkan dengan nada
dasar C. akord yang terdapat pada bagian kalimat melodi pertama adalah akor C
sampi pada birama ketiga yaitu kalimat jawab dan akord yang digunakan adalah
akord Am, F, dan G. dalam kalimat melodi yang ada pada posisi Tanya terdapat
pengembangan akord dapat dilihat pada contoh penggalan birama lagu Indonesia
pusaka.
Salah
satu contoh penggalan birama yang terdapat dua kalimat yaitu kalimat Tanya dan
kalimat jawab yang terdapat pada lagu Indonesia pusaka. Lagu Indonesia pusaka
menggunakan birama 4/4 dan pada birama pertama dimulai pada ketukan ke tiga.
Kalimat diatas juga merupakan tema pokok dalam lagu Indonesia pusaka. Dapat
dilihat pengembangan tema serta perubahan akord yang tedapat pada birama ke
enam sampai pada birama kesembilan dapat dilihat bentuk pengembangan melodi dan
perubahan akord dari tema diatas.
Pada
penggalan kalimat melodi lagu Indonesia yang terdapat pada birama keenam sampai
dengan birama ke Sembilan maka dapat dipahami bahwa lagu tersebut banyak
pengembangan-pengembangan melodi yang berangkat dari tema pokok yang terdapat
pada birama pertama sampai dengan birama kelima. Dapat dilihat pada nada
ketukan pertama yang tedapat dalam birama enam. Akord juga lebih diperkecil.
Dalam penggalan kalimat melodi lagu Indonesia pusaka yang tedapat pada birama
keenam sampai kebirama Sembilan juga sama dengan birama sebelumnya yaitu
kalimat Tanya dengan kalimat jawab.
Pada
tema selanjutnya dalam lagu indonesia pusaka terdapat beberapa birama dalam
satu rangkaian kalimat. kalimat melodi dalam lagu indonesia pusaka yang
terdapat pada tema merupakan kalimat Tanya yang panjang yang berbeda dengan
kalimat melodi yang tedapat pada tema diatas dapat dilihat tema kedua yang
terdapat dalam lagu tersebu.
Tema
kedua dalam lagu tersebut yang mengalami perubahan akord yang tidak sam dengan
progress akord dalam kalimat sebelumnya. Pada penggalan kalimat tersebut
terdapat tambahan akord Em pada birama ketiga. Dan kalimat melodi yang terkhir
yang terdapat dalam lagu indonesia pusaka merupakan pengulangan dari kalimat
melodi sebelumnya. Meski dilihat dari segi nada yang berbeda namun akord yang
digunakan tetap sama dapat dilihat penggalan kalimat melodi yang tedapat pada
bagian akhir lagu indonesia pusaka.
Dapat
kita lihat pada penggalan melodi sebelumnya, hampir sama mulai dari segia akord
dan yang berbeda hanya ada pada nada yang terdapat pada akhir birama karena
yaitu menggunakan nada yang rendah yang
dapat lebih memperjelas akan kalimat lagu. Perubahan nada seperti pada kalimat
terakhir juga dialami dari beberapa lagu lainnya Karena nada rendah yang dapat
memperjelas akan berakirnya lagu.
Dari
beberapa kalimat lagu yang terdapat diatas merupakan keseluruhan melodi dalam
lagu indonesia pusaka. Melodi diatas diulang-ulang dengan lirik yang
berbeda-beda. Pada kalimat pertama terdpat beberapa repetisi melodi hanya saja
menggunakan lirik yang berbeda. Dan kalimat kedua yang digunakan dalam reeff
lagu tersebut. Sedikit contoh tentang penggalan lagu indonesia pusaka.
Berikut
diatas contoh melodi lagu indonesia pusaka beserta dengan liriknya. Secara
keseluruhan lirik lagu indonesia pusaka sebagai berikut:
Indonesia
tanah air beta
Pusaka
abadi nan jaya
Indonesia
sejak dulu kala
Tetap
di puja-puja bangsa
Reff
:
Di
sana tempat lahir beta
Dibuai
dibesarkan bunda
Tempat
berlindung di hari tua
Tempat
akhir menutup mata
Sungguh
indah tanah air beta
Tiada
bandingnya di dunia
Karya
indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi
bangsa yang memujanya
Reff
:
Indonesia
ibu pertiwi
Kau
kupuja kau kukasihi
Tenagaku
bahkan pun jiwaku
Kepadamu
rela kuberi[4].
Kesimpulan
Lagu
indonesia pusaka tergolong lagu sederhana dimana kalimat melodi selalu ada
pengembangan. Jika dilihat dari segina nada pun diatas sangat tidak jauh
berbeda dari tema awal dengan pengembangannya. Hanya nada yang dikembangkan
serta akord yang lebih diperkecil.
Lagu
indonesia pusaka menggunakan tangga nada diatonic barat. Dengan nada dasar C
natural. Lagu indonesia pusaka menggunakan birama 4/4 dan tergolong dua bagian
yaitu bagaian awal dan reff lagu. Lagu
tersebut juga menggunakan pengulang melodi dengan lirik lagu yang berbeda
seperti yang telah dijelaskan pada lemabaran sebelumnya. Secara keseluruhan
lagu tersebut hanya dianalisis dari segi nada pokok dan iringan akord serta
lirik lagunya.
Lagu
diatas terlihat sederhana karena hanya ada tiga yang yang menjadi pembahasan
penting yaitu lirik dan melodi dan akord sebagai iringannya. Penulis lebih
melihat pada melodi dan dan iringan akord tanpa ada kajian mengenai arti dan
konteks yang terdapat dalam lirik lagu. Hal demikian terjadi karena mengacu
pada capaian penulisan tersebut. Seperti yang tedapat pada bagian judul yaitu
analisa bentuk musik. Penulis menganggap bahwa ketiga hal diatas sudah dapat
mewakili dari keseluruhan bentuk lagu.
Dengan
analisis tiap kalimat melodi diatas dengan cara menampilkan wujud musikal atau
partitur lagu penulis berharap dapat memberikan penggambaran tentang bagaiman
bentuk lagu serta kalimat dan sampai pada tema melodi poo yang terdapat pada
lagu indonesia pusaka.
[3]http://www.amazon.com/Norton-Grove-Concise-Encyclopedia-Music/dp/0393037533 di kutip pada tanggal 4-6-2015.
[4] https://liriklaguindonesia.net/ismail-marzuki-indonesia-pusaka.htm dikutip pada taggal
9-6-2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar