Sabtu, 04 Juli 2015

Analisa Bentuk Musik Lagu: Indonesia Pusaka Ciptaan: WR. Supratman

Analisa Bentuk Musik
Lagu: Indonesia Pusaka Ciptaan: WR. Supratman
Oleh:Dita

Lagu Indonesia pusaka adalah salah satu lagu nasional yang tidak dikenakan sejak kecil, lagu tersebut sering kita temuikan pada saat upacara nasional ataupun kegiatan yang sifatnya kenegaraan serta pendidikan. Lagu Indonesia pusa telah diaransement oleh ismail marzuki dan dan dikenal sangat berkesan perjuangan. Lagu tersebut sangat populer pada seluruh masyarakat Indonesia dimana lagu tersebut banyak dikenal dan dapat dikatakan seluruh Indonesia mengenalinya.
Lagu Indonesia pusaka dianggap populer sehingga saat ini penulis menjadikan sebagai objec dalam pengaplikasian ilmu yaitu ilmu bentuk analisa musik. Analisis  dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (1998: 37),  adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri  serta hubungan  antara  bagian  untuk  memperoleh  pengertian  yang tepat  dan  pemahaman  arti  keseluruhan[1].  Menurut  Chaplin  (2000  :  25), analisis ialah proses mengurangi kekompleksan suatu gejala rumit sampai pada pembahasan bagian-bagian   paling elementer atau bagian-bagian paling  sederhana[2]. Menurut The  Norton/Grove  Concise  Encyclopedia  of Music  Revised  and  Enlarged,  analisis  adalah  bagian  dari  belajar  musik yang   diambil   dari   bagian   musik   itu   sendiri[3].   Ini   biasanya   meliputi pemecahan dari sebuah susunan musik kedalam elemen-elemen unsur pokok yang relatif sederhana, dan peranan-peranan   penelitian pada elemen-elemen tersebut dalam susunannya terdapat banyak perbedaan tipe-tipe dan metode-metode analisa, termasuk susunan pokok (Schenker), dari tema, dari bentuk  (Tovey), dari  bagian  susunan  (Riemann)  dan dari informasi teori.
Menurut Safrina (2003 : 2), musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu dan ekspresi. Banoe (2003 : 288) mengatakan bahwa musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia”.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 676),”musik merupakan nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
            Dengan beberpa anggapan yang dikutip dari beberapa ilmuan yang dianggap berpengalaman dalam menganalisa bentuk musik serta memahami musik atau lagu yang dijadikan sebagai kerangka berfikir atau dijadikan sebagai landasan untuk menganalisi bentuk lagu Indonesia pusaka. Meski lagu yang dimaksudkan oleh beberapa pakar diatas itu tidak sama, karena lagu yang dijadikan objek saat ini merupakan lagu sederhana namun penulis menganggap tidak menjadi permasalahn karena setiap lagu yang pasti mempunyai unsur-unsur seperti yang telah disebutkan diatas.

Sebelum mengetahui bentuk musik sebaiknya perlu mengetahui apa-apa saja yang terdapat dalam musik. Jika mengenai bagian-bagian dalam musik maka terlebi dahulu kita mengetahui struktur atau bagain yang terdapat dalam suatu komposisi musik. Ada beberapa struktur yang musik yang terdapat dalam musik barat ataupun sebagian musik timur (etnis) yaitu: melodi, ritme, harmoni, dan dinamik.
Melodi  adalah  susunan  rangkaian  nada (bunyi  dengan  rangkaian teratur)  yang terdengar  berurutan  serta  berirama dan  mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan perasaan (Jamalus, 1998 :16). Melodi adalah naik turunnya harga nada yang seyogyanya dilihat sebagai gagasan inti musikal,  yang  sah  menjadi  musik  bila ditunjang  dengan  gagasan  yang memadukanya  dalam  suatu  kerja  sama dengan  irama,  tempo,  bentuk dan lain
-lain (Ensiklopedi musik, 1992: 28). Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa melodi adalah suatu rangkaian nada yang terbentuk  dari perubahan-perubahan  harga  nada  dalam  kaitannya dengan irama, tempo, bentuk dan sebagainya.
            Ritme  adalah  rangkaian  gerak  yang  beraturan  dan  menjadi  unsur dasar  dari  musik.  Irama  terbentuk  dari  sekelompok  bunyi  dan  diam panjang  pendeknya  dalam  waktu  yang  bermaca-macam, membentuk pola  irama  dan  bergerak  menurut  pulsa  dalam  setiap  ayunan  birama (Jamalus,  1998:  7).
            Harmoni  adalah  cabang  ilmu  pengetahuan  musik  yang  membahas dan membicarakan perihal keindahan komposisi musik  (Banoe, 2003: 180). Dan Dinamik adalah keras lembutnya dalam cara memainkan musik, dinyatakan dengan berbagai istilah seperti: p (piano), f (forte),mp (mezzopiano), mf (mezzoforte), cresc (crescendo), dan sebagainya (Banoe, 2003: 116). Hal-hal diatas tentu terdapat pada setiap lagu meskipun tidak semuanya unsur tersebut, melainkan beberapa unsur yang disebutkan. Namun pada dasarnya semua lagu mempunyai unsur–unsur diadalamnya termasuk lagu Indonesia pusaka yang dijadikan objek saat ini. Selain itu juga masih terdapat beberapa unsur yang lebih detail dari unsur-unsur yang yang disebutkan diatas yaitu: motif, tema, frase,
 Motif adalah bagian terkecil dari suatu kalimat lagu, baik berupa kata, suku kata ataau anak  kalimat yang  dapat  dikembangkan  (Banoe,2003 : 283). Motif yang terdapat pada lagu indenesia pusaka  penggalan birama diatas merupakan salah satu contoh motif yang terdapat pada kalimat melodi pertama dalam lagu Indonesia pusaka. Beberapa motif tersebut yang dipadukan hingga menjadi sebuah kalimat melodi, dapat dilihat kalimat pertama yang terdapat pada lagu Indonesia pusaka.
Lagu Indonesia pusaka menggunakan melodi Tanya jawab. Dapat dilihat contoh penggalan kalimat diatas yang terdapat pada birama pertama sampai dengan birama ketinga merupakan kalimat Tanya dan birama empat dengan birama lima sebagai kalimat jawab.
Lagu Indonesia pusaka menggunakan tangga nada diatonis barat dimainkan dengan nada dasar C. akord yang terdapat pada bagian kalimat melodi pertama adalah akor C sampi pada birama ketiga yaitu kalimat jawab dan akord yang digunakan adalah akord Am, F, dan G. dalam kalimat melodi yang ada pada posisi Tanya terdapat pengembangan akord dapat dilihat pada contoh penggalan birama lagu Indonesia pusaka.
Salah satu contoh penggalan birama yang terdapat dua kalimat yaitu kalimat Tanya dan kalimat jawab yang terdapat pada lagu Indonesia pusaka. Lagu Indonesia pusaka menggunakan birama 4/4 dan pada birama pertama dimulai pada ketukan ke tiga. Kalimat diatas juga merupakan tema pokok dalam lagu Indonesia pusaka. Dapat dilihat pengembangan tema serta perubahan akord yang tedapat pada birama ke enam sampai pada birama kesembilan dapat dilihat bentuk pengembangan melodi dan perubahan akord dari tema diatas.
Pada penggalan kalimat melodi lagu Indonesia yang terdapat pada birama keenam sampai dengan birama ke Sembilan maka dapat dipahami bahwa lagu tersebut banyak pengembangan-pengembangan melodi yang berangkat dari tema pokok yang terdapat pada birama pertama sampai dengan birama kelima. Dapat dilihat pada nada ketukan pertama yang tedapat dalam birama enam. Akord juga lebih diperkecil. Dalam penggalan kalimat melodi lagu Indonesia pusaka yang tedapat pada birama keenam sampai kebirama Sembilan juga sama dengan birama sebelumnya yaitu kalimat Tanya dengan kalimat jawab.
Pada tema selanjutnya dalam lagu indonesia pusaka terdapat beberapa birama dalam satu rangkaian kalimat. kalimat melodi dalam lagu indonesia pusaka yang terdapat pada tema merupakan kalimat Tanya yang panjang yang berbeda dengan kalimat melodi yang tedapat pada tema diatas dapat dilihat tema kedua yang terdapat dalam lagu tersebu.
Tema kedua dalam lagu tersebut yang mengalami perubahan akord yang tidak sam dengan progress akord dalam kalimat sebelumnya. Pada penggalan kalimat tersebut terdapat tambahan akord Em pada birama ketiga. Dan kalimat melodi yang terkhir yang terdapat dalam lagu indonesia pusaka merupakan pengulangan dari kalimat melodi sebelumnya. Meski dilihat dari segi nada yang berbeda namun akord yang digunakan tetap sama dapat dilihat penggalan kalimat melodi yang tedapat pada bagian akhir lagu indonesia pusaka.
Dapat kita lihat pada penggalan melodi sebelumnya, hampir sama mulai dari segia akord dan yang berbeda hanya ada pada nada yang terdapat pada akhir birama karena yaitu  menggunakan nada yang rendah yang dapat lebih memperjelas akan kalimat lagu. Perubahan nada seperti pada kalimat terakhir juga dialami dari beberapa lagu lainnya Karena nada rendah yang dapat memperjelas akan berakirnya lagu.
Dari beberapa kalimat lagu yang terdapat diatas merupakan keseluruhan melodi dalam lagu indonesia pusaka. Melodi diatas diulang-ulang dengan lirik yang berbeda-beda. Pada kalimat pertama terdpat beberapa repetisi melodi hanya saja menggunakan lirik yang berbeda. Dan kalimat kedua yang digunakan dalam reeff lagu tersebut. Sedikit contoh tentang penggalan lagu indonesia pusaka.
 
Berikut diatas contoh melodi lagu indonesia pusaka beserta dengan liriknya. Secara keseluruhan lirik lagu indonesia pusaka sebagai berikut:
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata


Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya
Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi[4].
Kesimpulan
Lagu indonesia pusaka tergolong lagu sederhana dimana kalimat melodi selalu ada pengembangan. Jika dilihat dari segina nada pun diatas sangat tidak jauh berbeda dari tema awal dengan pengembangannya. Hanya nada yang dikembangkan serta akord yang lebih diperkecil.
Lagu indonesia pusaka menggunakan tangga nada diatonic barat. Dengan nada dasar C natural. Lagu indonesia pusaka menggunakan birama 4/4 dan tergolong dua bagian yaitu  bagaian awal dan reff lagu. Lagu tersebut juga menggunakan pengulang melodi dengan lirik lagu yang berbeda seperti yang telah dijelaskan pada lemabaran sebelumnya. Secara keseluruhan lagu tersebut hanya dianalisis dari segi nada pokok dan iringan akord serta lirik lagunya.
Lagu diatas terlihat sederhana karena hanya ada tiga yang yang menjadi pembahasan penting yaitu lirik dan melodi dan akord sebagai iringannya. Penulis lebih melihat pada melodi dan dan iringan akord tanpa ada kajian mengenai arti dan konteks yang terdapat dalam lirik lagu. Hal demikian terjadi karena mengacu pada capaian penulisan tersebut. Seperti yang tedapat pada bagian judul yaitu analisa bentuk musik. Penulis menganggap bahwa ketiga hal diatas sudah dapat mewakili dari keseluruhan bentuk lagu.
Dengan analisis tiap kalimat melodi diatas dengan cara menampilkan wujud musikal atau partitur lagu penulis berharap dapat memberikan penggambaran tentang bagaiman bentuk lagu serta kalimat dan sampai pada tema melodi poo yang terdapat pada lagu indonesia pusaka. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar